20 Tahun PT. B’right PLN Batam

No comment 403 views
banner 160x600
banner 468x60

Infrastruktur Memadai dan Inovasi Tehnologi

Menjangkau Pelayanan Masyarakat Hingga Beberapa daerah Nusantara

Kantor pusat PT PLN Batam di Batam Centre (foto/net)

Batam- PT B’right PLN Batam (Pelayanan Listrik Nasional Batam) tanggal 3 Oktober 2020, genap berusia 20 tahun. Usia 20 tahun, tak bisa dibilang muda ataupun matang. Namun yang menjadi penilaian masyarakat, sejauh mana fungsi atau peran pelayanan yang telah dijalankan PT PLN Batam selama 20 tahun beroperasi, inilah yang perlu diketahui masyarakat.   Melayani jumlah pelanggan mencapai ratusan ribu, tentu tidaklah mudah.

Namun bagaimana-pun, PLN Batam berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat pelangganya, walau masih ada yang tak puas disebabkan beberapa hal.   Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan PLN Batam, memang ukurannya relatif. Sebab, tak semua masyarakat itu merasa puas, selalu saja ada nada-nada negatif yang ditujukan terhadap pelayanan PLN Batam. Kendati demikian, walau tidak semua pelanggan merasa terpuaskan atas pelayanan PLN, bukti nyata dan terobosan yang telah dilakukan PLN Batam sudah cukup dirasakan masyarakat.

Apalagi dimasa pandemi covid-19 sejak Februari lalu, puncaknya Maret sampai Mei 2020, PLN Batam cukup reaktif dan inovatif meningkatkan pelayaannya. Terutama dalam pencatatan pemakaian, menyarankan pelanggan mencatat sendiri melalui foto meteran yang selanjutya dikirim secara online ke PLN Batam, kendati memang memunculkan reaksi baru. Waktu itu, banyak pelanggan mengeluhkan disebabkan pembayaran yang melonjak drastis.  Keluhan masyarakat yang menyesalkan pembayaran membengkak dimasa pandemi covid-19 itu, kemudian diluruskan pihak PLN. Bahwa PLN Batam tidak pernah menaikkan tarif pembayaran listrik dimasa pandemi covid-19. Sebaliknya, justru diingatkan, bahwa pemakaian masyarakat pelanggan PLN yang naik drastis disebabkan selama ini lebih banyak di rumah saja (stay in home) akibat pandemi covid-19. Suatu yang perlu dicatat, kendati pemakaian arus listrik dimasa pandemi covid-19 meningkat tajam, pelayanan PLN Batam tetap prima. Artinya, tidak terjadi pemadaman aliran listrik walaupun dalam pemakaian kondisi beban puncak.

Pemadaman ini tidak kerap terjadi, selain hanya sekali-kali dikala pemeliharaan (maintenance) Gardu Induk, hal itu berkat Infrastruktur yang telah dimiliki PLN Batam, sudah cukup memadai saat ini. Pembangunan sarana dan prasarana PLN Batam selama ini, tak terlepas dari partisipasi masyarakat pelanggan dalam kelancaran membayar iuran bulanan listrik sesuai dengan pemakaiannya. Pelayanan PLN Batam, yang pada awalnya hanya untuk Kota Batam, namun lambat laun tetapi pasti, kemudian arusnya bisa disalurkan sampai ke Kecamatan Belakang Padang yang walaupun masih masuk kota Batam, tetapi listriknya dikelola PT (Persero) PLN sampai saat ini. PLN hanya sekadar menyalurkan arus listrik, yang mengelola tetap PT (Persero) PLN dari Tanjungpinang.

Demikian juga ke Kecamatan Galang (masih kawasan Kota Batam) arus listriknya dipasok dari PLN Batam yang dikelola PT (Persero) PLN hingga ke Bintan dan Tanjungpinang. Sarana dan prasarana maupun inovasi tehnologi yang dimiliki PLN Batam saat ini, boleh dibilang sudah cukup maju dan modern. Hal itu dibuktikan, pasokan listrik tak hanya ke masyarakat kota Batam saja. Tetapi mencakup ke pulau-pulau sekitar Batam, Bintan, Tanjungpinang, pulau Galang, Kecamatan Belakang Padang.

Malah lebih prestius dan terobosan baru, sejak tahun 2018 lalu sudah sampai ke beberapa daerah nusantara. Seperti, ke delapan daerah Indonesia lainnya semuanya berkapasitas 500MW. Daerah-daerah yang dibangun PT PLN Batam yakni : Paya Pasir Belawan Medan 75 MW, Gunung Sitoli Pulau Nias Sumatera Utara sebesar 25 MW, Air Anyer Pulau Bangka Provinsi Bangka Belitung 50MW. Selanjutnya daerah Suge Pulau Belitung Provinsi Pulau Bangka Belitung 25MW, Balai Pungut Duri Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau 75MW , daerah Tarahan Provinsi Lampung 100MW, Pontianak Provinsi Kalimantan Barat dan Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat 50MW.

Apa yang pernah disemboyankan PLN Batam dalam HUT PLN ke 18 tahun 2018 dengan inovasi tehnologinya yaitu : “Merangkai Pulau dengan Listrik” sangat tepat berkaitan dengan pasokan listriknya ke pulau-pulau bahkan ke beberapa daerah Indonesia. Melalui inovasi dan terobosan tehnologi yang ditemukan PLN Batam, ke depan PLN Batam masih akan terus berkiprah terutama untuk pelayanan maksimal kepada masyarakat.   Sekadar catatan bagi kita tentang sejarah kelistrikan di Batam, tak salah jika melirik sekilas ke belakang. Pulau Batam yang pembangunannya tahun 1971 melalui Keppres nomor 74/1971 kelistrikan saat itu dikelola Pertamina. Pengelolaan kelistrikan Pulau Batam oleh Pertamina, hanya untuk kebutuhan karyawannya maupun Karyawan Badan Otorita Batam berkaitan pula dijadikannya pulau Batam sebagai basis logistik pengeboran minyak lepas pantai, mengutip sejarah pembangunan Pulau Batam dari berbagai sumber. Maka kebutuhan listrik hanya terbatas untuk karyawan Pertamina maupun Karyaawan Otorita Batam dengan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Seiring dengan perkembangan pembangunan Pulau Batam pada tahap selanjutnya, kebutuhan akan listrik semakin meningkat. Perkembangan industry dan bertambahnya penduduk secara drastis , Otorita Batam sempat mengelola sendiri melalui UPT (Unit Pelaksana Tehnis), lepas dari pengelolaan Pertamina. Pengelolaan listrik oleh Otorita Batam berlangsung hingga akhir tahun 1992.
Petugas TP2L PLN, Dewa menjawab pertanyaan peserta sosialisasi

Pulau Batam yang terus menggeliat dengan banyaknya investor asing atau PMA (Penanaman Modal Asing) masuk , akhirnya terhitung sejak 1 januari 1993, Otorita Batam melepas pengelolaan kelistrikan dan menyerahkan ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pusat. Kemudian, kelistrikan yang sempat dikelolah Otorita Batam sampai akhir 1992 kapasitasnya hanya berkisar kurang lebih 45MW. Melalui PT PLN (Persero) maka dibentuk PT PLN Wilayah khusus Batam sejak Januari 1993 itu. Pengelolaan PT PLN Wilayah khusus Batam, berlangsung sampai medio tahun 2000.

Pembangunan Pulau Batam yang semakin pesat seiring bertumbuhan industry, maka kebutuhan kebutuhan tenaga listrik meningkat tajam. PT PLN (Persero) pusat melalui PT PLN wilayah Khusus Batam, sangat kewalahan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat tajam. Untuk mengatasinya secara professional, maka PT PLN (Persero) dengan Cabangnya PT PLN Wilayah Khusus Batam yang berkantor di jalan Todak Batu Ampar membentuk PT Pelayanan Listrik Nasional Batam. Pembentukan PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam terhitung Agustus tahun 2000 sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) pusat sesuai keputusan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN. Status PT PLN Batam dari anak perusahaan PT PLN (Persero) ditekankan sebagai unit yang mandiri mengelola langsung kelistrikan dari hulu sampai ke hilir.

Perkembanan selanjutnya PT PLN Batam melakukan Rebranding menjadi B’right PLN Batam. Usia PLN Batam yang ke 17, tahun 2017 lalu, Bright PLN Batam diberi tugas oleh PT PLN (Persero) pusat untuk melakukan expansi atau menyebarkan pelayanannya ke beberapa daerah Indonesia yang membutuhkan tambahan energy listrik yang kebetulan krisis listrik dengan seringnya pemadaman bergilir. Pengembangan pelayanan PLN ke beberapa Provinsi di Indonesia sesuai penugasan PLN (Persero) pusat setelah menilai kemampuan PLN Batam sepanjang tahun 2000 sampai tahun 2017 lalu. Pengembangan pelayanan yang dilakukan PLN Batam delapan (8) daerah Indonesia seperti telah diuraikan diatas.

Sebelumnya, PLN Batam telah interkoneksi ke Pulau Belakang Padang dengan kapasitas 24KV dan sejak September 2015 lalu, PT PLN Batam telah melakukan Interkoneksi juga ke Pulau Bintan dan Tanjungpinang melalui kabel laut sepanjak 7 km maupun udara dengan kapasitas 150KV, untuk memenuhi kebutuhan listrik disana, sehingga saat ini tidak ada lagi pemadaman listrik bergilir. Hal ini membuktikan, bahwa kelistrikan di Pulau Batam sudah mengalami surplus. Data tahun 2018, B’right PLN Batam, listrik yang tersalur ke pelanggan masyarakat Batam mencapai 430 MW. Tetapi bisa mencapai 450MW saat beban puncak.  Jikapun seandainya terjadi agak lama pemadaman, masyarakat pelanggan bisa menghubungi QR 123 (Quick Respon) yang siaga 24 jam. Untuk menghubungi QR 123, pelanggan tetap menggunakan kode wilayah telepon Batam yaitu 0778-123 seraya menyebut lokasi yang terjadi pemadaman listrik dan nomor pelanggan. Petugas QR yang siaga 24 jam akan cepat merespon karena petugas PLN dari hulu ke hilir selalu berada di lapangan yang bisa dihubungi dari ruangan QR sehingga bisa cepat diketahyi penyebab gangguan atau pemadaman. Pelanggan bisa secepatnya menghubungi QR melalui 0778123 memberitahukan adanya gangguan atau pemadaman seraya menanyakan berapa lama dan penyebab terjadinya pemadaman.

Data yang diperoleh sampai 2018 jumlah pelanggan PLN Batam mencapai 300.000 dan pelanggan yang paling banyak berada di Batam Centre sekitar 100.745. PLN Batam yang mengoperasikan 11 Gardu Induk semuanya interkoneksi atau terhubung. Sebagai bahan bakarnya, 70 persen menggunakan gas, 23 persen batu bara dan hanya 7 persen tenaga uap (PLTU). Memenuhi kebutuhan gas untuk PLN Batam, disalurkan melaui pipa laut dari Provinsi Jambi. Sementara kebutuhan bahan bakar Batu Bara didatangkan dari Kalimantan. PLN Batam terus berupaya meningkatkan kualitas produksi listrik juga pelayanan maksimal kepada pelanggan. Diketahui pula, PT B’right Pelayanan Listrik Batam menunjukkan perusahaan yang semakin matang dibuktikan dengan pengelolaan listrik yang mandiri tanpa bantuan dana pemerintah.

Kemandirian PLN Batam tanpa bantuan pemerintah, maka terobosan melaui inovasi untuk memproduksi listrik dengan kualitas tinggi agar penjualan listrik kepada pelanggan dapat dilakukan secara maksimal. Tehnologi yang digunakan PLN Batam memproduksi (Hulu), secara keseluruhan termasuk canggih. Terobosan paling spektakuler dilakukan B"right Pelayanan Listrik Batam kerap dilakukan pemasangan penyambungan arus listrik ke rumah warga secara gratis. Tak tanggung-tanggung jumlahnya kurang lebih 5000 rumah tangga. Hal itu telah dilaksanakan PLN Batam sejak Desember 2017 lalu untuk beberapa kategori.

Untuk pemasaran atau penjualan (hilir) masih terbuka lebar dengan kecanggihan tehnologi maupun inovasi. Penjualan listrik kepada calon pelanggan terus diupayakan, terutama untuk pelanggan bisnis. Keluhan pelanggan yang terdengar selama ini, bisa disebut, hanya disebabkan miskomunikasi saja. Sebab, pelanggan tidak mengetahui sedang terjadi pemeliharaan di satu gardu induk. Bukan semata-mata karena kurangnya pasokan atau aliran listrik. Namun saat pemadaman yang tak sampai memakan satu jam itu, membutuhkan waktu, untuk mengalihkannya ke gardu induk yang lain.

Maka untuk menunjang kesinambungan pembangunan sarana dan prasarana terutama untuk memunculkan inovasi tehnologi baru PT B’right PLN Batam, peran masyarakat pelanggan sangatlah menentukan. Pemasaran listrik ke masyarakat, terutama ke pelanggan bisnis, memang sampai saat ini terus dioptimalkan. Kemudian, kelancaran pembayaran konsumen, merupakan andil besar untuk menghimpun dana dalam kelanjutan pembangunan sarana dan prasarana. Sebab diketahui, PT PLN Batam merupakan swasta murni yang 100 persen bergantung dari iuran bulanan pelanggan tanpa bantuan pemerintah.

Semboyan yang digaungkan salah satu LSM kelistrikan mitra PT PLN Batam yaitu: “Bila konsumen tepat membayar iuran, maka PLN akan terus terang dan terang terus” Inilah timbal balik yang diharapkan PT PLN Batam dari masyarakat pelanggan, membayar iuran tepat waktu. Bahkan lebih baik awal-awal bulan, minimal tidak sampai tanggal 20 setiap bulannya, agar dana pembangunan infrastruktur maupun sarana dan prasarana kelistrikan PT PLN Batam, tetap berjalan lancar. Kelancaran pembayaran iuran dari masyarakat pelanggan inilah timbal balik yang diharapkan dari masyarakat pelanggan.

Sahruddin, warga pulau Abang Kecamatan Galang yang mengeluhkan terbatasnya arus listrik ke daerahnya

 

Yang patut lagi dicatat, sosialisasi kepada masyarakat pelanggan PLN, tentang pemeliharaan Aset PT PLN dan bahaya pencurian arus listrik gencar dilakukan sejak tahun 2018 hingga tahun 2019 dengan menggandeng Lembaga Perlindungan Konsumen Kelistrikan Indonesia (L-PERKKINDO) Batam bekerjasama dengan PT PLN Batam, cukup berhasil meyakinkan masyarakat konsumen. Baik dalam menjaga asset-aset PLN, peningkatan pembayaran iuran tepat waktu dan turut berpartisipasi pencegahan pencurian arus listrik.

Namun dibalik keberhasilan PT B’right PLN Batam yang telah mampu melayani masyarakat melalui Infrastuktur ataupun sarana dan prasarana kelistrikan dan kemampuan inovasi tehnologi yang dimiliki, ada yang terlupakan dari keluhan masyarakat pulau yang justru tak jauh dari kantor pusat pelayanan. Keluhan yang diterima penulis Senin (11/10) 2020 lalu dari ratusan masyarakat Pulau Abang Besar Kecamatan Galang kota Batam, bahwa mereka menikmati alira listrik hanya bebeapa jam saja dalam satu hari. Sebab, pengakuan mereka, hanya menikmati listrik dari pukul 07.00 WIB pagi hingga jam 17.00 WIB sore. Keluhan itu diutarakan salah seorang masyarakat bernama Sahruddin mewakili yang katanya mencapai empat ratusan KK (Kepala Keluarga) masyarakat Pulau Abang. Tentu ini menjadi perhatian dari Managemen PT PLN Batam di tengah keberhasilan anak perusahaan PT (Persero) PLN pusat ini melayani masyarakat konsumen tidak hanya di Kota Batam, Bintan dan kota Tanjungpinang, tetapi bahkan sebagian daerah lain di Indonesia. Semoga. (arifin marbun)

 

 

 

Email Autoresponder indonesia
author
No Response

Leave a reply "20 Tahun PT. B’right PLN Batam"